Cliff selalu merasa hidupnya berbeda dengan orang lain. Dia selalu dikurung oleh ibunya di ruangan gelap nyaris tanpa cahaya. Dia pun tidak bisa memakan makanan yang biasa disantap orang lain, hanya mencium aroma makanan itu, dia akan mual dan muntah. Hanya darah satu-satunya yang bisa menjadi makanannya. Dia juga heran karena kulitnya akan terbakar jika terkena sinar matahari. Cliff sungguh tidak mengerti dengan kehidupannya. Suatu ketika, Cliff pergi ke hutan terlarang atas permintaan sang ibu dalam surat wasiatnya. Di sanalah dia bertemu dengan seorang pria yang mengklaim diri sebagai ayahnya. Cliff nyaris tak percaya ketika mengetahui jati dirinya adalah seorang vampir darah campuran, karena ayahnya seorang vampir darah murni. Atas ajakan sang ayah, Cliff tinggal bersama keluarga ayahnya yang tidak lain merupakan keluarga vampir bangsawan.Penderitaan hidup Cliff semakin menjadi karena dia tak diakui oleh keluarga barunya, dia dianggap sebagai aib keluarga. Hidupnya semakin rumit ketika dia jatuh cinta pada tunangan kakaknya. Namun, sebuah tragedi telah mengubah kehidupannya, kini hidupnya penuh dengan kebencian dan dendam. Cliff memutuskan untuk menjadi seorang pemburu vampir. Dia pun bertekad akan membasmi semua vampir di bawah garis keturunan Klan Dawson, meskipun pada akhirnya dia harus membunuh ayahnya sendiri yang merupakan pemimpin Klan Dawson.Ikuti kisah Cliff Dawson, Vampir darah campuran yang mengalami berbagai macam penderitaan dan ambisinya untuk membinasakan klannya sendiri.
Di keheningan malam di mana para manusia tengah terbuai dalam bunga tidur. Seorang pria sedang duduk bersandar di dahan pohon dengan mata terpejam. Bukan, dia bukan sedang tidur seperti manusia pada umumnya, karena dia bukan manusia. Melainkan, seorang vampir darah murni.
Rowan Dawson namanya. Putrra pemimpin klan Dawson yang kini sedang merenung seorang diri di dalam hutan.
Penciumannya yang tajam tiba-tiba mencium aroma seseorang yang mendekat. Dari aroma darahnya, Rowan tahu siapa yang datang untuk mengganggunya.
"Sudah kuduga kau ada di sini."
Rowan mendengus, sangat malas membuka mata hanya demi meladeni sosok yang selalu tahu cara mengganggu ketenangannya.
"Buka matamu, Rowan. Ayo kita bicara. Aku sudah mendengar masalahmu. Pasti kau sedang membutuhkan teman mengobrol sekarang, benar?"
Rowan mendesis ketika dengan jahilnya orang itu menjewer telinganya, hingga dengan terpaksa Rowan membuka mata, mendelik tajam pada saudara kembarnya yang selalu datang mengganggu, Roul Dawson.
"Sehari saja jangan ganggu aku, bisa tidak?"
Roul terkekeh, "Tidak bisa. Kita ini kembar. Suka maupun duka harus ditanggung bersama."
Rowan mendecih sembari membuang muka saat Roul tiba-tiba mendekatkan wajahnya.
"Hei, benar ayah menjodohkanmu dengan Rose?"
Kedua tangan Rowan terkepal, dia malas menjawab karenanya dia abaikan pertanyaan itu.
"Terima saja. Dia cantik, vampir darah murni juga. Kalau kau menikahinya, sama saja kau menjaga kelangsungan keturunan darah murni."
"Apa ayah menyuruhmu untuk membujukku menikahi Rose? Kau jadi sekutu ayah, rupanya."
Roul tertawa, melihat kembarannya yang selalu bersikap dingin dan sok keren, kini sedang cemberut lucu, menurutnya ini hal yang langka.
"Serius, kau menuduhku seperti itu? Kau kan tahu aku tidak dekat dengan ayah. Anak kesayangan ayah itu kau, bukan aku."
Rowan memalingkan wajah, menatap serius iris semerah darah kembarannya yang sejak tadi memasang wajah jenaka, kini berubah serius. Lantas dia mengembuskan napas lelah.
"Sudah kubilang, jangan katakan itu. Ayah menyayangi kita berdua."
"Entahlah, aku ragu." Roul ikut menyandarkan punggung pada pohon, di sebelah kembarannya. "Kurasa, ayah akan menunjukmu sebagai calon penggantinya sebentar lagi."
Mendengar ucapan Roul yang menurutnya konyol, Rowan mendelik tajam. Siapa yang menginginkan posisi menjadi pemimpin klan? Rowan tak pernah menginginkannya. Satu-satunya yang pantas menempati posisi itu hanya Roul. Ya, kembarannya yang lahir beberapa menit lebih dulu darinya itu.
"Omong kosong. Ayah pasti akan menunjukmu sebagai calon penggantinya."
"Tidak. Menurutku ...." Roul mengatupkan mulutnya kembali mendapati tatapan tajam dari Rowan.
"Di dunia ini hanya kau yang pantas menjadi calon pemimpin klan."
Dan Roul hanya bisa tersenyum tipis mendengar penuturan saudaranya. "Sebenarnya ...." jeda Roul sembari menatap lurus ke depan. ".... menurutku juga begitu."
Dengusan kasar Rowan mengudara. Dan di detik berikutnya, keduanya tergelak dalam tawa.
"Kudengar Rose memohon pada ayah agar dijodohkan denganmu." Roul mengalihkan topik pembicaraan setelah tawa mereka reda.
Malas membahas ini, Rowan mengangkat kedua bahunya, tak peduli.
"Nikahi saja dia. Toh kau tidak akan bisa lari darinya. Dia terobsesi padamu. Dia tidak akan berhenti mengejarmu sampai berhasil mendapatkanmu."
"Aku tidak mencintainya," jawab Rowan, menuturkan alasannya tak ingin menerima perjodohan itu.
"Cinta?" gumam Roul. "Memangnya vampir dingin dan kaku sepertimu, mengenal cinta? Memangnya kau suka wanita? Rasanya mustahil. Akan masuk akal jika kau sendirian seumur hidup atau ...."
Rowan memicingkan mata saat dirasa Roul akan mengejeknya lagi.
"... Lambat laun kau akan menjadi penyuka sesama jenis."
Menggeram tak suka, Rowan menerjang Roul bermaksud untuk menggigitnya. Namun, Roul yang hafal betul karakter Rowan sudah bisa menerkanya hingga dia melesat cepat sebelum Rowan mendaratkan taring tajamnya.
"Aku akan membunuhmu, Roul Dawson. Aku ini masih normal, bodoh!"
Dan kebersamaan dua saudara kembar itu pun diakhiri dengan aksi kejar-kejaran. Ya, sedekat itulah mereka berdua di masa lalu.
***
Bagi Rowan, kehidupannya yang panjang karena terlahir sebagai makhluk Immortal, bukanlah sebuah anugerah melainkan petaka. Puluhan tahun berlalu sejak dirinya diangkat menjadi calon pemimpin klan. Dia tetap tak bisa melupakan hari terburuk itu hingga detik ini.
Hari ketika pemimpin clan mengumumkan di depan publik pengangkatan Rowan Dawson sebagai calon penggantinya.
Rowan tak pernah menginginkan posisi itu, sungguh. Dia selalu mendukung Roul yang akan menempatinya. Namun, tampaknya kekecewaan sudah membuat Roul gelap mata hingga menganggap kembarannya telah berkhianat secara diam-diam. Pada akhirnya, dia mengibarkan bendera perang.
Tak terima karena bukan dirinya yang diangkat menjadi calon pemimpin klan, Roul melakukan pemberontakan. Mengumpulkan pasukan untuk menyerang klan, hingga peperangan antar saudara tak terelakkan lagi. Berujung dengan kekalahan para pemberontak.
Ketika Roul dihukum dengan dikeluarkan dari gelar kebangsawanannya beserta keluarga kecilnya. Beralih mendapat status level paling rendah yang mengharuskannya menjadi budak bagi para kaum bangsawan. Rowan tak pernah menerima hukuman tersebut dijatuhkan pada Roul beserta keluarganya. Namun, hukum bangsa vampir untuk para pemberontak tidak bisa ditolerir, menyadarkan Rowan, dirinya tak sanggup menolong kembarannya.
Hubungan dua saudara kembar itu tak pernah dekat lagi sejak tragedi tersebut. Mereka menjadi musuh, meski hanya Roul yang berpikir demikian, sedangkan Rowan ... tidak, dia selalu menganggap Roul sebagai saudaranya. Sebagai orang terdekatnya.
Kini Rowan telah menjadi pemimpin klan, sepeninggal ayahnya. Mengemban tanggungjawab mengurus anggota klan yang susah diatur. Meneruskan garis keturunan darah murni menjadi kewajibannya yang lain.
Dan hari ini, Rowan sedang menjalankan tugasnya sebagai pemimpin klan. Pergi seorang diri ke sebuah desa yang berada begitu dekat dengan wilayah kekuasaan Klan Dawson. Tussand nama desa kecil itu. Sang kepala desa mengajukan permohonan agar mereka bisa berdiskusi demi meluruskan masalah yang pelik.
Sudah Rowan duga, kepala desa akan meminta hal tersebut. Meminta diadakan perjanjian damai agar bangsa vampir dan manusia bisa hidup berdampingan. Alasan kepala desa mengajukan perjanjian ini karena warganya yang selalu menjadi mangsa empuk vampir dari Klan Dawson.
Tak ingin terjadi peperangan tak berarti, juga karena hati kecilnya iba melihat manusia yang ketakutan saat melihat dirinya menginjakan kaki di desa ini. Rowan sadar bagi manusia, vampir sepertinya hanyalah monster pemangsa. Akhirnya, Rowan menerima perjanjian damai tersebut.
Larangan memasuki desa Tussand pun dibuat. Menjadikan hutan sebagai area perbatasan dua wilayah, terlarang untuk didatangi vampir Klan Dawson maupun warga desa Tussand. Kedamaian yang diimpikan semua orang, akhirnya bisa dirasakan.
Namun, siapa sangka ada saja manusia yang berani melanggar aturan. Atau mungkin karena hukum yang mengatur manusia tak setegas dan sekejam hukum bangsa vampir, sehingga ada saja manusia yang berani memasuki kawasan berbahaya seperti hutan terlarang ini.
Rowan mengawasi dalam diam saat seorang gadis memasuki hutan terlarang. Awalnya, ingin memastikan tak ada anggota klan-nya yang melanggar aturan, yang dia temukan justru seorang warga desa Tussand yang melanggar.
Rowan geram, ingin memberikan pelajaran pada gadis itu karena sudah berani memasuki hutan terlarang ini. Akan tetapi ....
Jantungnya berdetak cepat saat melihat wajah si gadis. Gadis manusia yang cantik dengan rambut panjangnya yang tergerai indah. Gadis manusia dengan aroma darah yang begitu menyiksa Rowan. Keinginan kuat untuk menerkam dan meminum darah sang gadis, meluap dalam diri Rowan. Namun, saat melihat wajah polos gadis itu, Rowan tak pernah bisa melakukannya.
Hari demi hari berlalu, gadis itu tak mengenal kata jera. Dia terus mendatangi hutan terlarang. Terkadang berteriak memanggil 'Tuan Vampir.' Rowan tahu, dirinyalah yang dimaksud gadis itu.
Entah sejak kapan, Rowan terbiasa melihat kedatangan sang gadis. Hatinya menghangat setiap kali mengawasinya dari kejauhan. Ada keinginan untuk menghampiri, selalu dia urungkan karena sadar akan perbedaan mereka. Vampir dan manusia tidak mungkin bisa bersama.
Dan ketika si gadis akhirnya menyerah karena tak pernah datang lagi ke hutan terlarang. Rowan tak bisa melakukan apa pun selain berusaha melupakan perasaannya yang terlanjur jatuh cinta pada si gadis manusia yang dia ketahui bernama Cleo Huston.
Upaya yang dilakukan Rowan untuk melupakan Cleo adalah dengan menikahi Rose yang selama ini selalu dia tolak. Buah dari pernikahan itu, Rowan dan Rose memiliki dua anak. Nick Dawson dan Niki Dawson.
Rowan pikir setelah berumahtangga dan memiliki anak, cintanya akan tumbuh untuk sang istri. Nyatanya tidak, wajah Cleo selalu membayangi pikirannya.
Puluhan tahun berlalu sejak pertemuannya dengan Cleo, Rowan berusaha tak memikirkannya lagi. Tetapi ... kenapa takdir seolah mempermainkannya?
Di suatu siang, saat dirinya sedang berpatroli di hutan terlarang. Sekali lagi Rowan menemukan gadis manusia yang berani melanggar peraturan.
Gadis itu ... serupa dengan Cleo, Rowan tercekat. Kenapa Cleo datang lagi dalam hidupnya? Jadi, apa yang harus Rowan lakukan sekarang, ketika kehadiran gadis yang menyerupai Cleo itu telah membangkitkan sisi terpendam yang mati-matian ditahannya?
Sial, dia tak sanggup menahan diri lagi. Dan itulah hari dimana dosa besar seorang Rowan Dawson dimulai. Dosa besar yang akan berakibat fatal untuk klannya, Klan Dawson.
Kisah seorang istri yang mulai mencurigai kesetiaan suaminya. Di saat penyelidikannya mengarah pada kenyataan sang suami terbukti berselingkuh, apakah yang akan dipilihnya? Melepaskan atau memaafkan? Di saat ada buah hati di tengah-tengah mereka yang masih sangat membutuhkan sosok seorang ayah. Inilah Kisah Indira Gianina, sosok seorang istri yang begitu gigih berusaha membongkar kebohongan suaminya, Raefal Shahreza yang begitu pandai bersilat lidah. Indira juga seorang istri yang kuat dan tegar, akan melakukan apa pun untuk membuktikan bahwa sebagai istri sah, dia jauh lebih baik dan terhormat dibandingkan wanita yang berniat merebut suaminya.
RATED 18+ (WARNING) - EXPLICIT SCENES. "Strip for me" the beastly alpha called, his voice echoed from his dark cell, causing a shiver to go down her body. She couldn't fight the way her body reacts to him. Her nipples harden from his touch. "I can smell your wetness omega" he mutters, his hands tracing under her skirt till he feels up her wet jeweled folds, causing a hiss from her lips as his fingers push in. He whispers to he ears, a voice filled the dangerous promise "you are mine" .******. Elise Aldermen is the daughter of the Silvernight Pack's chief alpha. She has waited her whole life for her marriage ceremony, hoping it would be the best day of her life. However, she gets the shock of a lifetime when her betrothed coldly rejects her and makes her a slave after finding out her true origins, even though they were already bound. Not Not only is she claimed to be a bastard on her mating day, but she is also disowned and rejected by her pack and mate. Elise's life turns into a nightmare as she is thrown into the dungeons as the cruel alpha's slave, only to be handed off to his greatest beastly champion, who dwells in the dark cells. Elise soon discovers that the beast she is now forced to be marked and bound to is more than a monster; this beastly alpha could also be her fated mate.
My family was on the poverty line and had no way to support me in college. I had to work part-time every day just to make ends meet and afford to get into the university. That was when I met her—the pretty girl in my class that every boy dreamt of asking out. I was well aware she was out of my league. Nevertheless, I mustered all my courage and bravely told her that I had fallen for her. To my surprise, she agreed to be my girlfriend. With the sweetest smile I had ever seen, she told me that she wanted my first gift for her to be the latest and top-of-the-line iPhone. I worked like a dog and even did my classmates’ laundry to save up. My hard work eventually paid off after a month. I finally got to buy what she wanted. But as I was wrapping my gift, I saw her in the dressing room, making out with the captain of the basketball team. She then heartlessly made fun of my inadequacy and made a fool out of me. To make things worse, the guy whom she cheated on me with even punched me in the face. Desperation washed over me, but there was nothing I could do but lie on the floor as they trampled on my feelings. But then, my father called me out of the blue, and my life turned upside down. It turned out that I was a billionaire's son.
After three loveless years, Neil's betrayal deeply wounded Katelyn. She wasted no time in getting rid of that scoundrel! After the divorce, she devoted herself to career pursuits. Rising to prominence as a top designer, skilled doctor, and brilliant hacker, she became a revered icon. Neil, realizing his grave mistake, tried in vain to win her back, only to witness her magnificent wedding to another. As their vows were broadcast on the world's largest billboard, Vincent slid a ring onto Katelyn's finger and declared, "Katelyn is now my wife, a priceless treasure. Let all who covet her beware!"
"I, Sophia Addison, of the Crescent Moon Pack, deny your rejection, Jacob Carter." I smiled triumphantly at him and he just glared at me. I can hear loud gasps and whispers throughout the place. They cannot believe that their goody-two-shoes of a senior year president is rejecting me in front of everybody. What goody-two-shoes? More like a two faced jerk! That is why, here I am, denying his rejection. Oh well, I refuse to suffer alone. So...let us both suffer together my dear mate.
After being kicked out of her home, Harlee learned she wasn't the biological daughter of her family. Rumors had it that her impoverished biological family favored sons and planned to profit from her return. Unexpectedly, her real father was a zillionaire, catapulting her into immense wealth and making her the most cherished member of the family. While they anticipated her disgrace, Harlee secretly held design patents worth billions. Celebrated for her brilliance, she was invited to mentor in a national astronomy group, drew interest from wealthy suitors, and caught the eye of a mysterious figure, ascending to legendary status.
Kallie, a mute who had been ignored by her husband for five years since their wedding, also suffered the loss of her pregnancy due to her cruel mother-in-law. After the divorce, she learned that her ex-husband had quickly gotten engaged to the woman he truly loved. Holding her slightly rounded belly, she realized that he had never really cared for her. Determined, she left him behind, treating him as a stranger. Yet, after she left, he scoured the globe in search of her. When their paths crossed once more, Kallie had already found new happiness. For the first time, he pleaded humbly, "Please don't leave me..." But Kallie's response was firm and dismissive, cutting through any lingering ties. "Get lost!"