Ji Hyun is a woman who works as an architect and a single mother. She has lost her boyfriend over the years. However, her encounter with a grandmother who gave her a red jeweled ring makes her go back in time and reunite with her ex. Will this meeting change her destiny and even her ex's? Or has Ji Hyun let go of her ex for the second time?
Pagi hari di kota Seoul,terlihat seorang wanita muda yang tengah menyiapkan sarapan. Ia menggoreng telur gulung yang tebal, dan juga menyiapkan beberapa sayuran. Setelahnya, wanita itu pun memindahkan semua hidangan itu ke atas meja.
"Ji Yeong! Ji Hee! Mari makan!" teriak wanita tersebut memanggil kedua adiknya.
"Kak Ji Hyun, hoooaammm, aku masih sangat mengantuk," jawab Ji Hee sambil menguap.
Ji Hyun menggelengkan kepalanya sambil tersenyum,
"Kau ini, kakak yang begadang mengurus Yeon Ju kenapa kau yang mengantuk," ucap Ji Hyun meledek Ji Hee adik perempuannya.
Ji Yeong pun keluar dari kamar dengan seragam kerjanya,
"Itulah kenapa kau tidak dapat pekerjaan kak, kau selalu saja bangun terlambat," ucap Ji Sung meledek kakak keduanya.
"Apa kau bilang? Dasar! Sombong sekali," Ji Hee membalas dengan memukul kepala adiknya.
"Aaaa! Park Ji Hee!" bentak Ji Sung pada kakaknya.
Ji Hee meledek Ji Sung dengan menjulurkan lidahnya. Terlihat Ji Hyun yang tersenyum bahagia melihat kedua adiknya.
"Sudah sudah ayo makan dulu!" ajak Ji Hyun sambil menyuguhkan semangkuk nasi ke hadapan kedua adiknya.
Mereka pun sarapan bersama pagi itu, terlihat ketiga saudara tersebut sangat bahagia.
Mereka sudah lama kehilangan kedua orang tuanya. Ji Hyun merupakan seorang arsitektur di salah satu perusahaan konsultan di Seoul, sedangkan Ji Sung merupakan anggota kepolisian yang bertugas sebagai sipir di penjara Seogu Seoul. Di antara mereka bertiga hanya Ji Hee yang belum memiliki pekerjaan, ia merupakan alumni mahasiswa jurusan komunikasi.
Setelah kepergian kedua orang tuanya, Ji Hyun, Ji Hee dan Ji Sung hidup menggunakan uang asuransi kedua orang tuanya, dan mereka juga mendapatkan kompensasi dari perusahaan tempat sang ayah bekerja. Sedangkan ibu mereka merupakan seorang PNS yang bekerja di bidang pendidikan.
Selain mereka bertiga, Ji Hyun memiliki seorang anak asuh yang ia adopsi dari panti asuhan terdekat. Ia memberi nama pada anak asuhnya dengan nama Yeon Ju. Yeon Ju menggunakan marga milik Ji Hyun yaitu marga Park.
...
Mereka berempat terlihat hidup dengan bahagia. Setiap pagi ketika akan berangkat ke kantor, Ji Hyun menitipkan sang anak pada jasa penitipan, dan ia akan menjemput Yeon Ju ketika sore tiba.
Namun, kebahagiaan yang Ji Hyun tampakan hanyalah sebuah topeng, saat semua orang tertidur, Ji Hyun menangis tersedu di dalam kamarnya sembari memeluk Yeon Ju. Dalam tangisnya ia selalu menyalahkan dirinya sendiri. Hal ini sering terjadi setelah kepergian mantan pacar Ji Hyun.
2 tahun yang lalu, Ji Hyun memiliki seorang kekasih, lelaki tersebut bernama Yeong Joon. Yeong Joon merupakan anak dari rektor universitas yang menjadi tempat Ji Hyun menempuhi pendidikannya sebagai seorang arsitektur.
Mereka berdua selalu terlihat mesra di manapun mereka berada. Hingga beberapa teman menjuluki keduanya sebagai couple goals yang sesungguhnya.
Yeong Joon begitu populer di universitas, tak hanya karena ia anak dari sang rektor, ia juga selalu memenangkan berbagai kontes desain yang diadakan baik dari kampus luar, maupun pemerintahan.
Semua orang menganggap Yeong Joon memiliki masa depan yang cerah. Tak jauh beda dengan Ji Hyun, ia juga merupakan mahasiswa dengan rekam jejak terbaik di angkatannya. Ji Hyun selalu mendapat nilai terbaik dari teman sekelasnya, terlebih dalam mata kuliah desain perancangan.
Namun, kenyataan berkata lain, dikarenakan Yeong Joon 1 tingkat lebih dahulu dibandingkan Ji Hyun, ia pun lulus dan harus pergi ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikannya.
Ji Hyun mengatakan bahwa ia tak bisa berhubungan jarak jauh, sedangkan Yeong Joon tak bisa melawan perintah sang ayah untuk melanjutkan pendidikannya ke luar negeri.
Di akhir perdebatan, mereka pun memutuskan untuk berpisah dan menjalani hidup mereka masing masing. Yeong Joon pun akhirnya pergi meninggalkan Ji Hyun menuju Conel university.
...
Beberapa bulan berlalu, Ji Hyun kini tinggal terpisah dengan kedua adiknya. Saat itu, Ji Sung baru saja menyelesaikan masa pendidikannya di badan kepolisian kota Seoul. Sedangkan Ji Hee tengah menyelesaikan skripsinya yang memang sedikit terlambat.
Selain memang Ji Hyun ingin fokus dengan karirnya, ia juga ingin menenangkan diri karena ia belum bisa melupakan Yeong Joon.
Di sisi lain, Yeong Joon yang kini berada di USA pun selalu memikirkan Ji Hyun, bahkan ia sering sakit, selain disebabkan karena banyaknya tugas yang harus ia kerjakan, Yeong Joon juga enggan untuk melakukan hal lain seperti makan dan minum, ia hanya fokus untuk mengerjakan tugas tugas kampusnya dan berharap segera lulus dan kembali ke Korea.
Hal itu membuat Yeong Joon sering sakit sakitan, dan mengalami gizi buruk. Namun, Yeong Joon yang sudah bertekad untuk segera pulang ke Korea pun tak memperdulikan kondisinya.
Hingga pada akhirnya, Yeong Joon dinyatakan meninggal dunia di dalam kamarnya dengan memeluk foto Ji Hyun dan juga tugas kampus yang masih berserakan.
Ji Hyun yang mengetahui kabar tersebut pun menangis sejadi-jadinya, ia merasa bersalah pada Yeong Joon, karena keputusannya saat itu membuat Yeong Joon benar-benar pergi meninggalkannya selamanya.
...
Di hari pemakaman Yeong Joon, Ji Hyun mengenakan pakaian serba hitam. Ia mengenakan dres longgar beserta jaket hitamnya. Ia menangis di depan foto Yeong Joon yang terlihat begitu tampan saat tersenyum.
Saat Ji Hyun selesai melakukan penghormatan terakhir pada Yeong Joon, ia duduk termenung di kursi tamu, tatapannya kosong namun air matanya tak berhenti mengalir.
Ibu Yeong Joon pun mendekatinya, ia menenangkan Ji Hyun dan mengatakan hal yang membuat Ji Hyun semakin merasa bersalah pada Yeong Joon.
"Ji Hyun, aku menemukan beberapa buku diari yang Yeong Joon tulis selama berada di USA, simpanlah buku ini!" ucap ibu Yeong Joon sambil menyodorkan tiga buku diari pada Ji Hyun.
Dengan terisak, Ji Hyun mengambil ketiga buku diari tersebut. Ia memeluk buku itu dengan air mata yang terus membasahi pipinya.
"Ji Hyun, kau tahu kan betapa Yeong Joon sangat mencintaimu? Sebelum berangkat ke USA, ia sempat bertengkar dengan ayahnya. Ia berkata bahwa tak ingin meninggalkan Korea karena tak ingin kau sendiri. Hari itu, mereka berdua bertengkar hebat, namun, keputusan suami ku sudah bulat, dan mengatakan pada Yeong Joon untuk tak pulang sebelum ia lulus dari universitas. Aku rasa, hal itu yang membuatnya terus bekerja keras hingga meregang nyawa. Ji Hyun, sering seringlah mengunjungi makam Yeong Joon nantinya. Aku berharap kau tidak melupakannya." ucap ibu Yeong Joon panjang lebar,
Ji Hyun kembali menangis tersedu-sedu, ibu Yeong Joon pun memeluknya berharap ia bisa lebih tenang.
"Kenapa kau menangis lebih banyak dari ku? Apa kau begitu mencintainya sehingga kau seperti ini?" tanya ibu Yeong Joon.
Namun, Ji Hyun yang kini sedang menangis tanpa henti tak mampu menjawab pertanyaan dari ibu Yeong Joon.
Behind the grandeur of Landbird Palace lies pain and intrigue that threaten the kingdom's harmony. Queen Elea Marre, a graceful and intelligent woman, faces her greatest trial when her husband, King Flynn, brings a mysterious woman named Beatrice to the palace. With her sweet smile and cunning ways, Beatrice gradually steals Flynn's attention, leaving Elea betrayed and isolated. But Elea is no weak woman. Upholding her dignity as queen, she endures, even as Flynn and Beatrice grow closer. At the same time, King Alaric of a neighboring kingdom-a cheerful yet enigmatic ruler-steps into Elea's life, offering her a glimpse of hope amid the chaos. The stakes escalate when Beatrice's dark secret is unveiled-the child she bore is not Flynn's bloodline. This scandal shakes Landbird to its core, plunging the kingdom into ruin. Now, by Alaric's side, Elea finds true love and a new life filled with happiness. Yet, can Elea truly leave behind a past riddled with pain? And will she rise as the leader of a kingdom that needs her strength more than ever?
Helio Clyne Aperto is the crown prince of the kingdom of Aperto, has high ambitions to have the holy power of a duke's daughter named Isabella Poli, but on the other hand he cannot let go of his grip on Selena Van Dyke, daughter of the Marquis Van Dyke who has contributed to the kingdom. will Helio be able to make his choice or will he fall thanks to his greed?
Katie was forced to marry Dillan, a notorious ruffian. Her younger sister mocked her, "You're just an adopted daughter. Count your blessings for marrying him!" The world anticipated Katie's tribulations, but her married life unfurled with unexpected serenity. She even snagged a lavish mansion in a raffle! Katie jumped into Dillan's arms, credited him as her lucky charm. "No, Katie, it's you who brings me all this luck," Dillan replied. Then, one fateful day, Dillan's childhood friend came to her. "You're not worthy of him. Take this 50 million and leave him!" Katie finally grasped Dillan's true stature—the wealthiest man on the planet. That night, trembling with trepidation, she broached the subject of divorce with Dillan. However, with a domineering embrace, he told her, "I'd give you everything I have. Divorce is off the table!"
Due to the plight of her family, Phoebe had no choice but to embark on the path of selling herself. In an accident, she had a tangled night with Alexander. Everything began to derail, and even if she fled to the ends of the earth, she would still be found by him and entangled... *** Phoebe screamed in frustration, "What do you want from me?" What was this supposed to be? He raised an eyebrow wickedly. "What do I want? You'll find out soon enough." With that, he hoisted her up and carried her back into the office. The door slammed shut with a kick, and he cleared the desk with a sweep of his arm before laying her down on it, his body pinning hers in place, completely trapping her in his grasp. Every cell in his body was telling him he wanted her. He wanted to claim her again. This time, there would be no escape for her-he wouldn't let her slip away. Never again. If he had suffered for five years, then this woman wouldn't get off easily either!
Three years ago, Cecilia was left battered and alone by the man she loved most, Alston, yet she bravely completed the wedding ceremony while pregnant. Three years later, although they were married, they grew apart over time. Cecilia focused on her career, no longer foolishly believing in love. But her transformation instantly threw Alston into a panic... And what is the secret from 11 years ago that Cecilia has always been reluctant to reveal? *** "She went to a law firm, met with a lawyer..." A lawyer? Is Cecilia suing someone? Who? Is there any recent litigation against the company? Alston suddenly chuckled coldly, "Who could she sue? I'm the CEO of this company. How come such a matter doesn't come to me first?" The assistant swallowed nervously, speaking softly, "Sir, there's no litigation against the company. She met with... a divorce lawyer."
After being kicked out of her home, Harlee learned she wasn't the biological daughter of her family. Rumors had it that her impoverished biological family favored sons and planned to profit from her return. Unexpectedly, her real father was a zillionaire, catapulting her into immense wealth and making her the most cherished member of the family. While they anticipated her disgrace, Harlee secretly held design patents worth billions. Celebrated for her brilliance, she was invited to mentor in a national astronomy group, drew interest from wealthy suitors, and caught the eye of a mysterious figure, ascending to legendary status.
"Sign the divorce papers and get out!" Leanna got married to pay a debt, but she was betrayed by her husband and shunned by her in-laws. Seeing that her efforts were in vain, she agreed to divorce and claimed her half of the properties. With her purse plump from the settlement, Leanna enjoyed her newfound freedom. The constant harassment from her ex's mistress never fazed her. She took back her identities as top hacker, champion racer, medical professor, and renowned jewelry designer. Then someone discovered her secret. Matthew smiled. "Will you have me as your next husband?"
“You need a bride, I need a groom. Why don’t we get married?” Both abandoned at the altar, Elyse decided to tie the knot with the disabled stranger from the venue next door. Pitying his state, she vowed to spoil him once they were married. Little did she know that he was actually a powerful tycoon. Jayden thought Elyse only married him for his money, and planned to divorce her when she was no longer of use to him. But after becoming her husband, he was faced with a new dilemma. “She keeps asking for a divorce, but I don’t want that! What should I do?”